Minggu, 05 Oktober 2014

Tulisan1 Bahasa Indonesia1

 Bela Diri Bermanfaat Banyak Bagi Kehidupan


Nama  
Muhammad Arief Hidayat
NPM
14112304
Kelas
3KA19

Ilmu beladiri sudah ada sejak lama sekali, bermula untuk mempertahankan diri dan memenangkan pertempuran dalam peperang. Seni beladiri di dunia ini sangat banyak dan bermacam – macam serta selalu mengikuti perkembangan zaman tetapi tidak menghilangkan ciri khas yang dimilikinya, di setiap negara juga mempunyai seni beladiri yang berbeda hanya saja tujuan dan beberapa prinsip yang sama. Ilmu beladiri biasanya menggunakan kecepatan, kekuatan (stmina), dan power atau biasanya disebut tenaga dalam. Dalam setiap perguruan beladiri ada yang mengandalkan ketiga – tiganya tetapi ada yang lebih dijadikan dominan atau disama ratakan.
Zaman dahulu ilmu beladiri hanya dimiliki oleh tentara dan orang – orang tertentu, tetapi karena dilihat dari sisi positifnya bermanfaat banyak ilmu beladiri disa dimiliki oleh orang awam, baik laki – laki maupun perempuan .Ilmu beladiri ini tidak hanya berfungsi atau bermanfaat untuk membeladiri atau memenangkan pertempuran, tetapi ilmu beladiri juga berfungsi untuk menjaga kesehatan karena ilmu beladiri termasuk salah satu jenis olahraga. Seseorang yang hebat ilmu beladirinya juga bisa mendapatkan beasiswa di sekolah atau di perguruan tinggi jika ia berprestasi. Adanya persaingan, pertandingan (kejuaraan ) ilmu beladiri baik antara sesama perguruan ataupun berbeda ini tujuan utamanya bukan untuk mencari siapa yang paling hebat dan paling kuat, tetapi untuk memotivasi agar serius dan terus meningkatkan ilmu beladiri yang dimiliki.
Orang yang mengikuti ilmu beladiri karena niat yang baik dan sungguh – sungguh biasanya akan cepat menangkap ilmu yang di berikan dan serius serta sunggung – sungguh dalam berlatih. Orang yang menguasai ilmu beladiri biasanya mempunyai tingkat refleks yang tinggi, kepekaan, penglihatan, dan pendengaran yang bagus. Bela diri merupakan pengetahuan yang bermutu tinggi, tidak terbatas, baik dalam melakukan serangan, maupun tangkisan. Dari kepala, bahu, siku, lengan, tapak tangan, jari tangan, punggung, pinggang, pantat, paha, lutut, tulang kering, mata kaki, tumit, jari kaki semuanya mendapat jatah latihan secara khusus dan berkala. Dari ujung kepala sampai dengan ujung kaki dapat digunakan sebagai senjata terdekat dan ampuh. Menurut para ahli, air liur dan rambut pun bisa dipakai sebagai alat bela diri yang efektif.
Seorang yang bias ilmu beladiri diajar dan dilatih menggunakan senjata. Ia harus mengerti sifat-sifat senjata yang sederhana, seperti : Pisau, Pedang, Golok dan Toya (tongkat panjang). Kemudian ia pun diberi pengetahuan tentang senjata-senjata lain. Dari sinilah seorang pesilat mengembangkan pengetahuannya tentang senjata. Mana yang sesuai buat dirinya, serta benda-benda apa saja yang dapat digunakan sebagai senjata saat ia terdesak. Contoh benda-benda yang dapat digunakan sebagai senjata, adalah tas, pasir, penggaris, pensil, sapu tangan, ikat pinggang, bahkan baju atau jacket pun atau buku dapat dipergunakan sebagai senjata “rahasia”.
Umumnya, ilmu beladiri yang baik, mendidik murid-muridnya sanggup menguasai diri, menguasai emosinya. “Kalahkan dulu dirimu, sebelum mengalahkan orang lain” Semua itu menunjukkan pentingnya belajar menguasai diri. Orang yang mempunyai ilmu beladiri dilarang untuk bertindak sewenang - wenang. Secara bertahap ia dilatih menguasai hawa nafsunya, karena memang yang paling sulit adalah bagaimana mengajar seseorang mampu menguasai dirinya.
Orang yang mempunyai ilmu yang baik harus sanggup mengalah kepada lawannya yang nyata-nyata jauh lebih unggul baik teknik dan prestasinya. Ia pantang melayani nafsunya untuk menang dengan berlaku curang! Ia harus berani mengakui kelebihan lawan dan melihat kekurangan dirinya.
Sifat-sifat baik yang diperolehnya dalam mempelajari beladiri, diharapkan tidak hanya berlaku di perguruannya saja, melainkan harus dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semua itu membentuk rasa percaya diri yang tebal dan kepribadian kuat, sehingga segala tekanan dari luar dapat dihadapinya dengan tabah, rendah hati dan damai.
Seorang ahli beladiri yang baik memiliki perasaan yang halus dan rasa perikemanusiaan tinggi. Ia tidak enggan untuk memaafkan seseorang yang telah mengakui dan menyadari kesalahannya.
, di sekolah lanjutan pertama dan sekolah lanjutan atas kita dilatih untuk berpikir lebih kritis, kemudian di perguruan tinggi kita diajar dan dilatih tentang hubungan-hubungan dalam suatu sistem/keseluruhan. Dalam belajar ilmu beladiri, kita pun diajar dan dilatih berpikir kritis. Tetapi dengan cara yang khas. Kita harus memperhitungkan secara matang gerak-gerik lawan dan menjawab serangan lawan dengan reaksi yang cepat dan tepat. Sebab bila kita terlambat sedikit saja, akan fatal akibatnya bagi kita.
Ada beberapa persamaan antara belajar ilmu gaya dan belajar beladiri. Dalam beladiri kita memiliki jurus - jurus tertentu untuk menghindar, menyerang atau membalas suatu serangan, sehingga gerakan kita menjadi efisien efektif dan efektif. Ilmu beladiri bisa mengasah kecerdasan kita.

Referensi :




Sabtu, 04 Oktober 2014

Tugas 1 Bahasa Indonesia1


Peranan dan Fungsi Bahasa Indonesia


Nama  
Muhammad Arief Hidayat
NPM
14112304
Kelas
3KA19

 



Mengetahui Fungsi Bahasa Secara Umum

Fungsi umum bahasa indonesia adalah sebagai alat komunikasi sosial. Bahasa pada dasarnya sudah menyatu dengan kehidupan manusia. Aktivitas manusia sebagai anggota masyarakat sangat bergantung pada penggunaan bahasa masyarakat setempat. Gagasan, ide, pikiran, harapan dan keinginan disampaikan lewat bahasa.

Selain fungsi bahasa diatas, bahasa merupakan tanda yang jelas dari kepribadian manusia. Melalui bahasa yang digunakan manusia, maka dapat memahami karakter, keinginan, motif, latar belakang pendidikan, kehidupan sosial, pergaulan dan adat istiadat manusia.

Menurut Sumiati Budiman (1987 : 1) mengemukakan bahwa fungsi bahasa dapat dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu :

1. Fungsi praktis :
Bahasa digunakan sebagai komunikasi dan interakis antar anggota masyarakat dalam pergaulan hidup sehari-hari.

2. Fungsi kultural
Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyimpan, menyebarkan dan mengembangkan kebudayaan.

3. Fungsi artistik
Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan rasa estetis (keindahan) manusia melalui seni sastra.

4. Fungsi edukatif
Bahasa digunakan sebagai alat menyampaikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Fungsi politis
Bahasa digunakan sebagai alat untuk mempusatkan bangsa dan untuk menyelenggarakan administrasio pemerintahan.


Mencermati keadaan dan perkembangan dewasa ini, semakin terasakan betapa besar fungsi dan peran bahasa dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa kehidupan manusia terasa hampa dan tidak berarti. Melalui peran bahasa, manusia dapat menjadikan dirinya menjadi manusia berbudi pekerti, berilmu dan bermartabat tinggi. 

Peranan Dan Fungsi Bahasa Indonesia
1. Jelaskan fungsi Bahasa Indonesia secara umum dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari!
A. Sebagai Alat Komunikasi
Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan tertentu yaitu agar kita dipahami oleh orang lain. Jadi dalam hal ini respons pendengar atau lawan komunikan yang menjadi perhatian utama kita.

·         Bahasa sebagai alat komunikas, bahasa merupakan alat untuk merumuskan maksud kita
·         Dengan komunikasi, kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan, dan ketahui kepada orang lain
·         Dengan komunikasi, kita dapat mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita dan apa yang telah dicapai oleh orang-orang sejaman kita
·         Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahasa primer) dan tulisan (bahasa sekunder)
·         Tulisan adalah susunan dari simbol (huruf) yang dirangkai menjadi kata bermakna dan dituliskan. Bahasa lisan lebih ekspresif dimana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara / target komunikasi
·         Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyai fungsi utama bahasa adalah bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat. Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. Terutama pada pengguna fungsi komunikasi pada bahasa asing sebagai contoh masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “Berhenti”, “Exit” untuk “Keluar”, “Open House” untuk penerimaan tamu dirumah pada saat lebaran. Jadi bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa.

B. Sebagai Alat Untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan
     Menurut Sunaryo (2000 : 6), tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) IPTEK tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berpikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berpikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).
    Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan yaitu sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu bahasa Indonesia juga mempunyai empat fungsi sebagai berikut :
1.    Sebagai lambang kebangsaan negara;
2.    Lambang identitas negara;
3.    Alat penghubung antarwarga, antardaerah, antarbudaya;
4.    Alat yang menyatukan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya yang berbeda.
Bahasa Indonesia juga digunakan sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa Indonesia merupakan alat yang digunakan sebagai bahasa media massa untuk menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa yang menerapkan kaidah dengan konsisten. Sedangkan bahasa yang baik adalah bahasa yang mempunyai nilai rasa yang tepat dan sesuai dengan situasi pemakaiannnya. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan menghasilkan pemikiran yang baik dan benar pula. Kenyataan bahwa bahasa Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di dalam masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap terbuka sehingga mampu mengembangkan dan menjalankan fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.
   Semakin berkembangnya teknologi di dalam kehidupan kita akan berdampak juga pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi. Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan IPTEK itu.

2. Bagaimana Cara Anda Melestarikan Bahasa Indonesi Sebagai Alat Pemersatu Bangsa ?

Menurut saya cara melestarikan Bahasa Indonesia itu dengan cara selalu menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari dengan menggunakan taa cara bahasa yang baik dan benar walau banyak bahasa-bahasa daerah maupun bahasa-bahasa asing, namun tetap tidak melupakan juga bahasa daerah yang dimiliki, dan juga tidak menggunakan bahasa-bahasa yang agak nyeleneh dan ngawur seperti byang sering ngetren belakangan ini.



3.Jelaskan Peran Bahasa Indonesia Dalam Konteks Ilmiah:

Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, antara lain, bersumber pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ini berarti bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah. Selain itu, di dalam Undang-Undang Dasar 1945 tercantum pasal khusus (Bab XV, Pasal 36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Dengan demikian ada dua macam kedudukan bahasa Indonesia. Pertama, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional, sesuai dengan Sumpah Pemuda 1928, dan kedua bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa negara, sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam tulisan ilmiah, bahasa sering diartikan sebagai tulisan yang mengungkapkan buah pikiran sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian yang seksama dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu, menurut metode tertentu, dengan sistematika penulisan tertentu, serta isi, fakta, dan kebenarannya dapat dibuktikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Bentuk-bentuk karangan ilmiah identik dengan jenis karangan ilmiah, yaitu makalah, laporan praktik kerja, kertas kerja, skripsi, tesis, dan disertasi.
Dalam penulisan ilmiah, bahasa merupakan hal yang terpenting. Untuk itu kita harus sebaik mungkin menggunakannya. Antara lain :
·         Dalam hal penggunaan ejaan. Ejaan ialah penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulismenulis yang distandarisasikan; yang meliputi pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca.
·         Dalam hal penulisan kata. Baik kata dasar, kata turunan, bentuk ulang, kata ganti, kata depan, kata sandang, maupun gabungan kata.
·         Dalam penggunaan partikel lah, kah, tah, pun. Partikel lah, kah, tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh: Pergilah sekarang! Sedangkan partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Contoh: Jika engkau pergi, aku pun akan pergi. Kata-kata yang sudah dianggap padu ditulis serangkai, seperti andaipun, ataupun, bagaimanapun, kalaupun, walaupun, meskipun, sekalipun.
·         Dalam hal pemakaian Ragam Bahasa. Berdasarkan pemakaiannya, bahasa memiliki bermacam-macam ragam sesuai dengan fungsi, kedudukan, serta lingkungannya. Ragam bahasa pada pokoknya terdiri atas ragam lisan dan ragam tulis. Ragam lisan terdiri atas ragam lisan baku dan ragam lisan takbaku; ragam tulis terdiri atas ragam tulis baku dan ragam tulis takbaku.
·         Dalam penulisan Singkatan dan Akronim.Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan jabatan atau pangkat diikuti tanda titik. Contoh: Muh. Yamin, S.H. (Sarjana Hukum ). Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Contoh: dll. hlm. sda. Yth. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti tanda titik. Contoh: DPR GBHN KTP PT. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Contoh: ABRI LAN IKIP SIM. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Contoh: Akabri Bappenas Iwapi Kowani.
·         Dalam penulisan Angka dan Lambang Bilangan. Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. Contoh: Abad XX dikenal sebagai abad teknologi. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua
kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang dipakai berturut-turut. Contoh: Ada sekitar lima puluh calon mahasiswa yang tidak diterima diperguruan tinggi itu.
·         Dalam pemakaian tanda baca. Pemakaian tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik dua (:), tanda titik koma (,), tanda hubung, (-) tanda pisah (_), tanda petik ("), tanda garis miring, (/) dan tanda penyingkat atau aprostop (').
·         Dalam pemakaian imbuhan, awalan, dan akhiran.
Dalam penulisan ilmiah, selain harus memperhatikan faktor kebahasaan, kita pun harus mempertimbangkan berbagai faktor di luar kebahasaan. Faktor tersebut sangat berpengaruh pada penggunaan kata karena kata merupakan tempat menampung ide. Dalam kaitan ini, kita harus memperhatikan ketepatan kata yang mengandung gagasan atau ide yang kita sampaikan, kemudian kesesuaian kata dengan situasi bicara dan kondisi pendengar atau pembaca.

Sumber Referensi :

(Minggu . 05 Oktober 2014 ; 03:10 PM)

      http://sa-dan.blogspot.com/2013/10/peranan-dan-fungsi-bahasa-indonesia-1.html (Minggu . 05 Oktober 2014 ; 03:10 PM)