Bela Diri Bermanfaat Banyak
Bagi Kehidupan
Nama
Muhammad
Arief Hidayat
NPM
14112304
Kelas
3KA19
Ilmu beladiri sudah ada sejak lama sekali, bermula untuk mempertahankan
diri dan memenangkan pertempuran dalam peperang. Seni beladiri di dunia ini
sangat banyak dan bermacam – macam serta selalu mengikuti perkembangan zaman
tetapi tidak menghilangkan ciri khas yang dimilikinya, di setiap negara juga
mempunyai seni beladiri yang berbeda hanya saja tujuan dan beberapa prinsip
yang sama. Ilmu beladiri biasanya menggunakan kecepatan, kekuatan (stmina), dan
power atau biasanya disebut tenaga dalam. Dalam setiap perguruan beladiri ada
yang mengandalkan ketiga – tiganya tetapi ada yang lebih dijadikan dominan atau
disama ratakan.
Zaman dahulu ilmu beladiri hanya dimiliki oleh tentara dan orang – orang tertentu, tetapi karena dilihat dari sisi positifnya bermanfaat banyak ilmu beladiri disa dimiliki oleh orang awam, baik laki – laki maupun perempuan .Ilmu beladiri ini tidak hanya berfungsi atau bermanfaat untuk membeladiri atau memenangkan pertempuran, tetapi ilmu beladiri juga berfungsi untuk menjaga kesehatan karena ilmu beladiri termasuk salah satu jenis olahraga. Seseorang yang hebat ilmu beladirinya juga bisa mendapatkan beasiswa di sekolah atau di perguruan tinggi jika ia berprestasi. Adanya persaingan, pertandingan (kejuaraan ) ilmu beladiri baik antara sesama perguruan ataupun berbeda ini tujuan utamanya bukan untuk mencari siapa yang paling hebat dan paling kuat, tetapi untuk memotivasi agar serius dan terus meningkatkan ilmu beladiri yang dimiliki.
Orang yang mengikuti ilmu beladiri karena niat yang baik dan sungguh – sungguh biasanya akan cepat menangkap ilmu yang di berikan dan serius serta sunggung – sungguh dalam berlatih. Orang yang menguasai ilmu beladiri biasanya mempunyai tingkat refleks yang tinggi, kepekaan, penglihatan, dan pendengaran yang bagus. Bela diri merupakan pengetahuan yang bermutu tinggi, tidak terbatas, baik dalam melakukan serangan, maupun tangkisan. Dari kepala, bahu, siku, lengan, tapak tangan, jari tangan, punggung, pinggang, pantat, paha, lutut, tulang kering, mata kaki, tumit, jari kaki semuanya mendapat jatah latihan secara khusus dan berkala. Dari ujung kepala sampai dengan ujung kaki dapat digunakan sebagai senjata terdekat dan ampuh. Menurut para ahli, air liur dan rambut pun bisa dipakai sebagai alat bela diri yang efektif.
Seorang yang bias ilmu beladiri diajar dan dilatih menggunakan senjata. Ia harus mengerti sifat-sifat senjata yang sederhana, seperti : Pisau, Pedang, Golok dan Toya (tongkat panjang). Kemudian ia pun diberi pengetahuan tentang senjata-senjata lain. Dari sinilah seorang pesilat mengembangkan pengetahuannya tentang senjata. Mana yang sesuai buat dirinya, serta benda-benda apa saja yang dapat digunakan sebagai senjata saat ia terdesak. Contoh benda-benda yang dapat digunakan sebagai senjata, adalah tas, pasir, penggaris, pensil, sapu tangan, ikat pinggang, bahkan baju atau jacket pun atau buku dapat dipergunakan sebagai senjata “rahasia”.
Umumnya, ilmu beladiri yang baik, mendidik murid-muridnya sanggup menguasai diri, menguasai emosinya. “Kalahkan dulu dirimu, sebelum mengalahkan orang lain” Semua itu menunjukkan pentingnya belajar menguasai diri. Orang yang mempunyai ilmu beladiri dilarang untuk bertindak sewenang - wenang. Secara bertahap ia dilatih menguasai hawa nafsunya, karena memang yang paling sulit adalah bagaimana mengajar seseorang mampu menguasai dirinya.
Orang yang mempunyai ilmu yang baik harus sanggup mengalah kepada lawannya yang nyata-nyata jauh lebih unggul baik teknik dan prestasinya. Ia pantang melayani nafsunya untuk menang dengan berlaku curang! Ia harus berani mengakui kelebihan lawan dan melihat kekurangan dirinya.
Sifat-sifat baik yang diperolehnya dalam mempelajari beladiri, diharapkan tidak hanya berlaku di perguruannya saja, melainkan harus dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semua itu membentuk rasa percaya diri yang tebal dan kepribadian kuat, sehingga segala tekanan dari luar dapat dihadapinya dengan tabah, rendah hati dan damai.
Seorang ahli beladiri yang baik memiliki perasaan yang halus dan rasa perikemanusiaan tinggi. Ia tidak enggan untuk memaafkan seseorang yang telah mengakui dan menyadari kesalahannya.
, di sekolah lanjutan pertama dan sekolah lanjutan atas kita dilatih untuk berpikir lebih kritis, kemudian di perguruan tinggi kita diajar dan dilatih tentang hubungan-hubungan dalam suatu sistem/keseluruhan. Dalam belajar ilmu beladiri, kita pun diajar dan dilatih berpikir kritis. Tetapi dengan cara yang khas. Kita harus memperhitungkan secara matang gerak-gerik lawan dan menjawab serangan lawan dengan reaksi yang cepat dan tepat. Sebab bila kita terlambat sedikit saja, akan fatal akibatnya bagi kita.
Ada beberapa persamaan antara belajar ilmu gaya dan belajar beladiri. Dalam beladiri kita memiliki jurus - jurus tertentu untuk menghindar, menyerang atau membalas suatu serangan, sehingga gerakan kita menjadi efisien efektif dan efektif. Ilmu beladiri bisa mengasah kecerdasan kita.
Zaman dahulu ilmu beladiri hanya dimiliki oleh tentara dan orang – orang tertentu, tetapi karena dilihat dari sisi positifnya bermanfaat banyak ilmu beladiri disa dimiliki oleh orang awam, baik laki – laki maupun perempuan .Ilmu beladiri ini tidak hanya berfungsi atau bermanfaat untuk membeladiri atau memenangkan pertempuran, tetapi ilmu beladiri juga berfungsi untuk menjaga kesehatan karena ilmu beladiri termasuk salah satu jenis olahraga. Seseorang yang hebat ilmu beladirinya juga bisa mendapatkan beasiswa di sekolah atau di perguruan tinggi jika ia berprestasi. Adanya persaingan, pertandingan (kejuaraan ) ilmu beladiri baik antara sesama perguruan ataupun berbeda ini tujuan utamanya bukan untuk mencari siapa yang paling hebat dan paling kuat, tetapi untuk memotivasi agar serius dan terus meningkatkan ilmu beladiri yang dimiliki.
Orang yang mengikuti ilmu beladiri karena niat yang baik dan sungguh – sungguh biasanya akan cepat menangkap ilmu yang di berikan dan serius serta sunggung – sungguh dalam berlatih. Orang yang menguasai ilmu beladiri biasanya mempunyai tingkat refleks yang tinggi, kepekaan, penglihatan, dan pendengaran yang bagus. Bela diri merupakan pengetahuan yang bermutu tinggi, tidak terbatas, baik dalam melakukan serangan, maupun tangkisan. Dari kepala, bahu, siku, lengan, tapak tangan, jari tangan, punggung, pinggang, pantat, paha, lutut, tulang kering, mata kaki, tumit, jari kaki semuanya mendapat jatah latihan secara khusus dan berkala. Dari ujung kepala sampai dengan ujung kaki dapat digunakan sebagai senjata terdekat dan ampuh. Menurut para ahli, air liur dan rambut pun bisa dipakai sebagai alat bela diri yang efektif.
Seorang yang bias ilmu beladiri diajar dan dilatih menggunakan senjata. Ia harus mengerti sifat-sifat senjata yang sederhana, seperti : Pisau, Pedang, Golok dan Toya (tongkat panjang). Kemudian ia pun diberi pengetahuan tentang senjata-senjata lain. Dari sinilah seorang pesilat mengembangkan pengetahuannya tentang senjata. Mana yang sesuai buat dirinya, serta benda-benda apa saja yang dapat digunakan sebagai senjata saat ia terdesak. Contoh benda-benda yang dapat digunakan sebagai senjata, adalah tas, pasir, penggaris, pensil, sapu tangan, ikat pinggang, bahkan baju atau jacket pun atau buku dapat dipergunakan sebagai senjata “rahasia”.
Umumnya, ilmu beladiri yang baik, mendidik murid-muridnya sanggup menguasai diri, menguasai emosinya. “Kalahkan dulu dirimu, sebelum mengalahkan orang lain” Semua itu menunjukkan pentingnya belajar menguasai diri. Orang yang mempunyai ilmu beladiri dilarang untuk bertindak sewenang - wenang. Secara bertahap ia dilatih menguasai hawa nafsunya, karena memang yang paling sulit adalah bagaimana mengajar seseorang mampu menguasai dirinya.
Orang yang mempunyai ilmu yang baik harus sanggup mengalah kepada lawannya yang nyata-nyata jauh lebih unggul baik teknik dan prestasinya. Ia pantang melayani nafsunya untuk menang dengan berlaku curang! Ia harus berani mengakui kelebihan lawan dan melihat kekurangan dirinya.
Sifat-sifat baik yang diperolehnya dalam mempelajari beladiri, diharapkan tidak hanya berlaku di perguruannya saja, melainkan harus dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semua itu membentuk rasa percaya diri yang tebal dan kepribadian kuat, sehingga segala tekanan dari luar dapat dihadapinya dengan tabah, rendah hati dan damai.
Seorang ahli beladiri yang baik memiliki perasaan yang halus dan rasa perikemanusiaan tinggi. Ia tidak enggan untuk memaafkan seseorang yang telah mengakui dan menyadari kesalahannya.
, di sekolah lanjutan pertama dan sekolah lanjutan atas kita dilatih untuk berpikir lebih kritis, kemudian di perguruan tinggi kita diajar dan dilatih tentang hubungan-hubungan dalam suatu sistem/keseluruhan. Dalam belajar ilmu beladiri, kita pun diajar dan dilatih berpikir kritis. Tetapi dengan cara yang khas. Kita harus memperhitungkan secara matang gerak-gerik lawan dan menjawab serangan lawan dengan reaksi yang cepat dan tepat. Sebab bila kita terlambat sedikit saja, akan fatal akibatnya bagi kita.
Ada beberapa persamaan antara belajar ilmu gaya dan belajar beladiri. Dalam beladiri kita memiliki jurus - jurus tertentu untuk menghindar, menyerang atau membalas suatu serangan, sehingga gerakan kita menjadi efisien efektif dan efektif. Ilmu beladiri bisa mengasah kecerdasan kita.
Referensi :
http://olahraga.kompasiana.com/atletik/2012/10/03/bela-diri-bermanfaat-banyak-bagi-kehidupan-498671.html (Minggu. 05 Oktober 2014 ; 03:40 PM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar