Bahayanya Memakan Mie Instan Setiap Hari .
Nama
Muhammad Arief Hidayat
NPM
14112304
Kelas
3KA19
Yang diteliti para ahli ini adalah mie yang beredar
di Amerika Serikat dan Korea Selatan, bukan di Indonesia. Jadi mie yang beredar
di Indonesia tidak termasuk dalam penelitian ini.
Mie instan sudah menjadi menu alternatif di ketika
lapar menyerang. Selain murah, makanan yang sering disajikan panas-panas itu
memang mujarab mengusir lapar. Tapi, sejumlah ilmuwan menyarankan untuk tidak
terlalu sering menyantap mie. Sebab kurang baik bagi kesehatan.
Bacalah publikasi The Journal Nutrition belum lama ini.
Jurnal itu menulis tentang penelitian yang dilakukan sejumlah ahli soal
konsumsi mie instan. Mereka mewawancara dan meneliti sejumlah orang. Dari
penelitian itu ditemukan bahwa orang yang makan mie instan 2-3 kali
seminggu -termasuk mie Jepang ramen- memiliki risiko meningkatkan sindrom
kardiometabolik.
"Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan
seseorang terkena penyakit jantung dan lainnya. Seperti diabetes dan stroke.
Temuan yang dipublikasikan dalam The Journal of Nutrition itu bisa memberikan
pengetahun baru tentang risiko kebiasaan diet mie instan di seluruh
dunia," kata penulis utama studi, Hyun Joon Shin.
Obyek penelitian ini memang orang-orang Amerika dan
Korea Selatan dan jenis mie yang diteliti adalah mie instan yang beredar di
sana, bukan di Indonesia. Jadi mie di Indonesia masih aman.
Dr Shin, yang memimpin studi untuk Baylor Heart and
Vascular Hospital di Texas mengatakan, mie instan dan ramen kemungkinan bisa
merusak kesehatan perempuan.
Karena konsumsi ramen relatif tinggi di antara
populasi Asia, penelitian difokuskan terutama pada Korea Selatan yang memiliki
penduduk dengan konsumsi mie instan tertinggi di dunia.
Dalam beberapa tahun terakhir, begitu hasil
penelitian itu, Korea Selatan mengalami peningkatan pesat dalam masalah
kesehatan. Khususnya penyakit jantung. Di samping itu, semakin banyak orang
dewasa kelebihan berat badan, kata Dr Shin. Dia memutuskan untuk menyelidiki
hubungan antara konsumsi mie dan kesehatan yang buruk.
Mie, seperti kebanyakan makanan olahan lainnya,
mengandung garam tinggi. Dan diet mineral dalam kadar tinggi dapat meningkatkan
risiko penyakit jantung dan stroke.
Dan awal tahun ini, Braden Kuo, seorang spesialis
pencernaan dari Massachusetts General Hospital di Boston, menemukan bahwa
tubuh manusia harus berjuang keras untuk mencerna ramen instan. Melalui
kamera kecil yang dimasukkan dalam sistem pencernaan pasien, dia ingin membuat
perbandingan antara aktivitas pencernaan dalam mencerna ramen instan dan mie
buatan sendiri.
Ramen instan, kata dia, mengandung bahan kimia
Tersier-butil hidrokuinon (TBHQ), aditif makanan yang merupakan bi-produk dari
butana, yang digunakan dalam industri perminyakan.
Setelah percobaan, ia berkata: "Hal yang
paling mencolok dari percobaan itu adalah adanya interval tubuh dalam mencerna
ramen. Ramen instan membutuhkan waktu yang lebih lama, sekitar satu atau dua
jam, agar bisa dicerna ketimbang mie buatan sendiri."
Dalam studi baru, Dr Shin menemukan perempuan
khususnya lebih memungkinkan menderita masalah kesehatan jika sering makan semangkuk
mie. Hal ini, katanya, dapat dikaitkan dengan perbedaan biologis -seperti
hormon seks dan metabolisme- antara pria dan wanita.
Faktor lain yang potensial dalam mengapa mie instan
lebih berbahaya bagi perempuan, karena adanya bahan kimia yang bernama
bisphenol A (BPA). Bahan yang biasa digunakan untuk mengemas mie dalam wadah
styrofoam.
Penelitian telah menunjukkan bahwa BPA mengganggu
cara hormon mengirim pesan melalui tubuh, khususnya estrogen, kata Dr Shin.
"Penelitian ini penting karena banyak orang yang mengkonsumsi mie instan
tanpa mengetahui risiko kesehatan yang mungkin terjadi," tambahnya.
"Harapan saya adalah bahwa penelitian ini
dapat menjadi dasar penelitian di masa depan tentang efek kesehatan dari
mengkonsumsi mie instan.
Sumber :
http://www.dream.co.id/culinary/santap-mie-instan-2-kali-seminggu-bikin-petaka-140829u.html . (Minggu . 28 DESEMBER 2014 ;
13.19)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar